Büyük Taklit Mercii
   Biografi
   Karya
   Hukum dan Fatwa
   Akidah
   Pesan-pesan
   Perpustakaan Fiqih
   Karya Putra Beliau
   Galeri

   E-Mail Listing:


 

PASAL VII
HUKUM-HUKUM BEJANA

Masalah 230: Makan dan minum dari sebuah bejana yang terbuat dari kulit anjing, babi atau bangkai adalah haram, dan tidak boleh bagi kita untuk menggunakannya dalam berwudhu, mandi dan pekerjaan-pekerjaan lain yang harus dilaksanakan dengan menggunakan barang yang suci. Bahkan, berdasarkan ihtiyath wajib tidak boleh bagi kita untuk menggunakannya dalam segala aktifitas yang tidak disyaratkan bersuci sekalipun. Begitu juga (hukumnya) kulit anjing, babi dan bangkai yang tidak dijadikan bejana.

Masalah 231: Makan dan minum dari bejana-bejana yang terbuat dari emas dan perak, serta menggunakannya adalah haram, meskipun kita menggunakannya sebagai hiasan di kamar. Akan tetapi, menyimpannya tidak haram.

Masalah 232: Membuat bejana emas dan perak, serta ongkos yang kita terima untuk itu adalah tidak haram.

Masalah 233: Jual-beli bejana emas dan perak, serta uang yang diterima oleh penjual (dalam hal ini) adalah tidak haram.

Masalah 234: Jika gagang gelas yang terbuat dari emas atau perak (dapat) dipisahkan dari gelas tersebut, maka menggunakan gagang tersebut adalah haram, baik digunakan secara terpisah maupun bersama gelasnya jika (ia dibuat sedemikian rupa sehingga) masih disebut sebuah bejana. Jika gagang itu tidak disebut bejana, maka tidak ada larangan bagi kita untuk menggunakannya.

Masalah 235: Menggunakan bejana yang dilapisi dengan air emas dan perak adalah tidak apa-apa.

Masalah 236: Jika kita mencampur sekeping metal dengan emas atau perak dan membentuk campuran itu menjadi sebuah bejana, maka tidak ada larangan bagi kita untuk menggunakannya jika kadar metal itu sangat banyak sehingga bejana tersebut tidak dinamakan bejana emas atau perak.

Masalah 237: Jika kita memindahkan sebuah makanan yang terdapat di dalam sebuah bejana emas atau perak ke dalam bejana lain dengan niat untuk memakannya, maka tindakan ini termasuk kategori menggunakan emas dan perak yang diharamkan. Sebaliknya, jika kita ingin memakan makanan tersebut, tetapi karena makan-minum di dalam bejana emas atau perak adalah haram, lalu kita memindahkannya ke dalam bejana yang lain, maka hal itu tidak apa-apa. Bagaimana pun juga, memakan makanan dari bejana kedua yang tidak terbuat dari emas dan perak tersebut adalah tidak haram.

Masalah 238: Menggunakan alat pengisap hookah (qelyûn), sarung pedang dan pisau, dan bingkai Al-Qur’an yang terbuat dari emas atau perak adalah tidak haram. Begitu juga halnya berkenaan dengan tempat minyak wangi, celak mata dan yang semisalnya.

Masalah 239: Menggunakan bejana emas atau perak dalam kondisi terpaksa adalah tidak haram. Akan tetapi, untuk berwudhu dan mandi, kita tidak dapat menggunakan bejana tersebut meskipun dalam kondisi terpaksa.

Masalah 240: Menggunakan bejana yang tidak diketahui apakah terbuat dari emas, perak atau bahan yang lain adalah tidak haram.