|  | 
PASAL XIITA’QIB SHALATMasalah 1141: 
Disunahkan bagi mushalli setelah mengerjakan shalat untuk membaca ta’qib shalat. 
Yaitu, membaca zikir, doa, dan Al-Qur’an. Dan sebaiknya, sebelum berdiri dari 
tempatnya dan wudhu, mandi, dan tayamumnya batal, ia membaca ta’qib shalat 
dengan menghadap ke arah Kiblat. Tidak wajib ta’qib shalat tersebut dibaca 
dengan menggunakan bahasa Arab. Akan tetapi, sebaiknya ia membaca ta’qib shalat 
yang telah disebutkan di dalam buku-buku doa. Di antara ta’qib shalat yang 
sangat dianjurkan adalah Tasbih Fathimah az-Zahra as. Tasbih tersebut adalah 
membaca Allôhu Akbar [اَللهُ أَكْبَرُ] 
34 kali, Alhamdulillâh [الْحَمْدُ 
ِللهِ] 33 kali, dan Subhânallôh 
[سُبْحَانَ اللهِ] 
33 kali. Dan Subhânallôh [سُبْحَانَ اللهِ] 
itu bisa dibaca sebelum Alhamdulillâh. Akan tetapi, sebaiknya bacaan itu dibaca 
setelah Alhamdulillâh [الْحَمْدُ 
ِللهِ]. Masalah 1142: 
Disunahkan bagi mushalli setelah mengerjakan shalat untuk melakukan sujud syukur. 
Dengan menempelkan dahi di atas tanah dengan niat bersyukur (kepada Allah), hal 
itu sudah cukup. Akan tetapi, yang lebih baik adalah hendaknya ia membaca [شُكْرًا 
ِللهِ], [شُكْرًا], 
atau [عَفْوًا] 
sebanyak 100 kali, 3 kali, atau sekali. Begitu juga disunahkan setiap kali ia 
mendapatkan nikmat atau ia terhindarkan dari malapetaka untuk melaksanakan sujud 
syukur. Shalawat atas Rasulullah sawMasalah 1143: 
Ketika seseorang menyebut atau mendengar nama Rasulullah saw, seperti Muhammad 
dan Ahmad atau julukan beliau, seperti Mushthafa dan Abul Qasim, disunahkan 
baginya untuk membaca shalawat atas beliau meskipun ia sedang mengerjakan 
shalat. Masalah 1144: 
Ketika menulis nama Rasulullah saw, disunahkan baginya untuk menulis shalawat 
atas beliau. Begitu juga, ketika ia mengingat beliau, sebaiknya ia juga membaca 
shalawat bagi beliau. |